MELASMA : DIAGNOSA DAN PENGOBATAN
Melasma , juga dikenal sebagai chloasma faciei, atau Chloasma gravidarum , yang timbul pada wanita sedang hamil adalah perubahan warna kulit coklat atau gelap.
Meskipun dapat menyerang siapa saja, melasma sangat umum terjadi pada wanita, terutama wanita hamil dan mereka yang memakai kontrasepsi oral atau alat kontrasepsi atau terapi penggantian hormon (HRT).
TANDA DAN GEJALA
Gejala melasma adalah makula hiperpigmentasi gelap yang tidak beraturan dan tidak teratur hingga bercak yang biasa ditemukan di pipi atas, hidung, bibir, bibir atas, dan dahi.
Patch ini sering berkembang secara bertahap dari waktu ke waktu.
Melasma tidak menyebabkan gejala lain selain perubahan warna kosmetik.
Melasma juga umum terjadi pada wanita pra-menopause.
Hal ini dianggap karena peningkatan lonjakan hormon tertentu.
PENYEBAB
-Melasma dianggap sebagai stimulasi melanosit (sel di lapisan epidermis kulit yang menghasilkan pigmen yang disebut melanin) oleh hormon seks wanita estrogen dan progesteron untuk menghasilkan lebih banyak pigmen melanin saat kulit terkena sinar matahari.
-Wanita dengan jenis kulit coklat muda yang tinggal di daerah dengan paparan sinar matahari yang intens sangat rentan terhadap perkembangan kondisi ini.
-Predisposisi genetik juga merupakan faktor utama dalam menentukan apakah seseorang akan mengembangkan melasma.
-Kejadian melasma juga meningkat pada pasien dengan penyakit tiroid.
-Diperkirakan bahwa kelebihan produksi hormon perangsang melanosit (MSH) yang disebabkan oleh stres dapat menyebabkan wabah pada kondisi ini.
-Penyebab melasma yang jarang lainnya termasuk reaksi alergi terhadap obat dan kosmetik.
DIAGNOSIS
Melasma biasanya didiagnosis secara visual atau dengan bantuan Wood lamp (panjang gelombang 340 - 400 nm).
Di bawah wood lamp, melanin berlebih di epidermis bisa dibedakan dari dermis.
PENGOBATAN
Perubahan warna biasanya hilang secara spontan selama beberapa bulan setelah melahirkan atau menghentikan kontrasepsi oral atau terapi penggantian hormon.
Perawatan seringkali tidak efektif karena disertai paparan sinar matahari.
Penilaian oleh dokter kulit akan membantu membimbing pengobatan.
Ini mungkin termasuk penggunaan lampu Woods untuk menentukan kedalaman pigmen melasma.
Pengobatan untuk melasma meliputi:
1.Agen depigmentasi topikal, seperti hydroquinone (HQ) dengan kekuatan over-the-counter (2%) atau resep (4%).
HQ adalah zat kimia yang menghambat tirosinase, enzim yang terlibat dalam produksi melanin.
2.Tretinoin, asam yang meningkatkan perputaran sel kulit (keratinosit). Perawatan ini tidak bisa digunakan selama kehamilan.
3.Asam Azelaic (20%), diperkirakan dapat menurunkan aktivitas melanosit.
4.Asam traneksamat melalui mulut telah terbukti memberikan pengurangan melasma yang cepat dan berkelanjutan dengan mengurangi melanogenesis pada melanosit epidermal.
5.Cysteamine hydrochloride (5%) over-the-counter. Mekanisme kerja tampaknya melibatkan penghambatan jalur sintesis melanin
6.Flutamida (1%)
7.Peeling kimia
8.Mikrodermabrasi /dermabrasi (ringan sampai dalam)
9.Facial galvanik atau ultrasound dengan kombinasi creme / gel topikal.
10.Laser tapi tidak IPL (IPL bisa membuat melasma lebih gelap)
Kajian berbasis bukti menemukan bahwa terapi yang paling efektif untuk melasma mencakup kombinasi pada agen topikal.
Dalam semua perlakuan ini efeknya bertahap dan diperlukan penghindaran sinar matahari yang ketat.
Penggunaan tabir surya spektrum luas dengan penghambat fisik, seperti titanium dioksida dan seng dioksida lebih disukai daripada hanya dengan bloker kimia.
Hal ini karena UV-A, UV-B dan lampu yang bercahaya, semua mampu merangsang produksi pigmen.
Pasien harus menghindari presipitan lain termasuk pemicu hormon.
Kamuflase kosmetik juga bisa digunakan untuk menyembunyikan melasma.
- Dr Agus Juanda/ Hiperkes Physician / Occupational Health Physician
- Email : ajuanda_id@yahoo.com
- HP : 08122356880